MERAIH UNTUNG DENGAN PENGHEMAT ENERGI
Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM justru menciptakan peluang tersendiri bagi sebagian orang. Salah satunya Joko Istiyanto(33). Ia berhasil mengembangkan bisnis dalam alat penghemat energi ciptaannya sendiri. Joko mulai menekuni usaha secara serius pada 2003. Namun, embrio usahanya dimulai 1997 ketika ia masih menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu itu, ia menjadi juara satu lomba karya tulis ilmiah hemat energi tingkat nasional dengan alat penghemat energi ciptaanya. Selepas kuliah, ia sempat mengajar di sebuah sekolah kejuruan di Klaten,Jawa Tengah, lalu bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selama dua tahun sebelum akhirnya memutuskan keluar dan menekuni alat temuannya. ‘Tapi, selama bekerja di Bappenas pun saya terus melakukan riset untuk mengembangkan alat penghemat energi dengan bantuan seorang karyawan,”ujarnya, saat ditemui pekan lalu. | Tahun 2002, Joko membentuk CV Solenoida Karya di rumahnya di Wedi, Klaten. CV ini khusus menangani produksi alat penghemat energi yang belakangan ia beri merek Femax, kependekan dari Fuel Efficiency Maximum Combination. “ Waktu itu, saya rutin memproduksiFemax untuk memenuhi pasanan taman-teman di kampus,”katanya. Femax adalah alat berbentuk tabung dengan sebuah saluran kecil di dalamnya. Alat itu bisa dipasang diantara tangki atau karburator kendaraan bermotor. Alat yang terbuat dari magnet ini mampu menaikkan kadar oktan sehingga bahan bakar premium yang diolah dengan alat ini bisa berubah menyerupai pertamax. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, alat ini bisa, menghemat penggunaan BBM hingga 35 percent. Jika 1 liter premium dalam mobil bisa dipakai untuk menempuh jarak 10 kilometer, memakai alat ini 1 liter premium bisa menempuh jarak 13,5 kilometer. |
Meski awalnya belum banyak jenis usaha yang serupa, Joko merasa usahanya tak akan berkembang tanpa strategi pemasaran yang baik. Oleh karena itu, pada 2005 ia mendirikan PT Sains Indonesia yang khusus menangani pemasaran Femax. PT ini bertempat di Karangmalang, Yogyakarta, tak jauh dari lokasi kampus UNY.
Pemasaran yang lebih berfokus ternyata mampu mendongkrak usaha Joko. Produknya lalu menyebar ke puluhan agen baik di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Timor Leste. Dalam sebulan, ia mampu menjual setidaknya 50 unit Femax. Setiap unit Femax untuk sepeda motor di jual Rp. 100.000 dan mobil Rp. 250.000.
Joko mengatakan, potensi pasar alat penghemat energi ini sangat besar. Meski begitu, promosi dan edukasi ke konsumen harus terus ditingkatkan.
pemesanan hub: karangmalang blok A4 barat UNY 02747167111 atau jl.a. yani 94 wedi klaten 0272323027
BalasHapus