Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

FEMAX PENGHEMAT BBM PRODUKSI KLATEN

Berawal dari kompetisi riset, kini hasil penelitiannya diproduksi massal dan diekspor hingga ke Amerika Serikat. Pergolakan politik yang dipicu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) membuat suasana kampus lumayan panas. Akan tetapi, Joko Istiyanto memilih fokus pada wacana lain. Ia melakukan riset untuk menemukan peranti yang bisa memacu efisiensi enggunaaan bahan bakar, hingga akhirnya merancang Fuel Efficiency Mximum (Femax). “ Saya menelitinya sejak 1997 saat kuliah di semester III Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), terinsipirasi dari keperihatinan kenaikan harga BBM saat itu,” paparnya ketika ditemui di Pusat Informasi Teknologi Energi-sains, karangmalang, Di Yogyakarta. Hasil penelitian bersama seorang rekannya tersebut kemudian diikutkan dalam perlombaan karya tulis tentang penghematan energi yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional, departemen Pertambangan dan energi serta Pertamina. Setelah melewati berbagai tahapan penilaian, hasil penelitian itu menggondo

Berbisnis Teknologi Di Negeri Konsumtif

Joko Istiyanto mengaku telah satu dekade berbisnis di bidang teknologi. Ia mesti berhadapan dengan kenyataan bahwa bisnis di sektor itu lebih berat ketimbang bidang lain. “Negara kita sudah di-setting sebagai negara konsumer,” ungkap penemu sekaligus pengusaha Fuel Efficiency Maximum (Femax ), peranti penghemat bahan bakar minyak (BBM). Walau demikian, Joko mengaku optimistis. Sejak 2006, ia sudah mendapatkan paten merek dari Ditjen Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), walaupun paten penemuannya belum turun. Sejak diteliti pada 1997 sampai sekarang, Femax terus dikembangkan. Kini, femax dapt menghemat BBM maksimal hingga 35% karena di dalamnya terdapat sistem magnetik permanen yang bisa membuat oktan BBM lebih tinggi. Selain itu, femax tidak hanya ampuh menghemat bahan bakar, tetapi juga meninghkatkan panas sehingga pembakaran sempurna. Dampaknya, bahan bakar menjadi efisien dan tenaga maksimal. Bahkan, Femax tidak hanya mujarab untuk motor dan mobil, tetapi juga pesawat.

Femax Rambah Pasar Eropa

Laporan Wartawan Tribun Jogya/ Ade Rizal TRIBUNNEWS.COM  SOLO - Produk penghemat bahan bakar produksi Indonesia, Femax berhasil merambah pasar internasional. Tidak tanggung-tanggung, pasar asia dan eropa pun mulai dibidik. Pemasaran Femax hingga eropa tersebut tidak terlepas dari peran seorang pengusaha dari Islandia, John Gunarsson yang tertarik dengan produk tersebut. Menurut dia, Femax merupakan produk penghemat energi yang luar biasa. Dengan penghematan lebih dari 35 persen bahan bakar, dirinya yakin produk tersebut mampu menembus pasar eropa. "Saya sangat optimistis produk ini akan mendapat respon yang bagus di Islandia, Inggris dan Jerman. Bahkan di Amerika," katanya saat ditemui Tribun Jogja dalam acara Accelera Auto Contest di Gelora Manahan Solo, Minggu (27/05/2012). Terlebih, saat ini harga minyak dunia cenderung naik dan harga bahan bakar di eropa juga mengalami kenaikan. "Di Islandia satu liter bensin seharga 4 dolar, atau

Alat Hemat BBM

Kamis kliwon. 3 Januari 2008 ( 24 Besar 1940 “ Kedaulatan Rakyat” halaman 11      KEBUMEN (KR)- Joko Istiyanto dengan alat penghemat bahan bakar minyaknya, memperoleh penghargaan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Ia menjadi Pemuda Pelopor Nasional Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG) tahun 2007. Dengan alat penghemat bahan bakar minyak (BBM) yang kemudian dikenalkan ke pasaran dengan nama Femax Combo, membuat pemakai kendaraan bermotor tidak perlu khawatir lagi dengan mahalnya harga BBM.      Joko yang ditemui di Kebumen Expo 2007 yang berlangsung di Gedung Setda  Kebumen, Minggu (31/12) mengungkapkan, alat penghemat BBM-nya diilhami dari juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah Hemat Energi 1997 yang diselenggarakan Pertamina. Kemudian disempurnakan pada Simposium Nasional Mahasiswa Teknik Mesin se-Indonesia sehingga meraih juara pertama.      Sedangkan dalam ajang seleksi pemuda pelopor tingkat Jateng, Joko, alumnus UNY yang sekarang menempuh S2 Teknik Industri UGM, meraih juara

Femax Penghemat BBM Hingga 35%

JOGJA- Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam (SDA), khususnya bahan bakar minyak dan gas, membuat masyarakat panic dan berfikir bagaimana cara untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kelangkaan tersebut. Hal itu salah satunya dilakukan Joko Istiyanto, warga kelahiran Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi memunculkan imajinasi Joko Istiyanto untuk mengaplikasikan ilmunya yan kebetulan lulusan dari bidang Teknik IKIP Yogyakarta (sekarang  Universitas Negeri Yogyakrta/UNY). “Pada saat kondisi ekonomi yang serba sulit itu, saya terobsesi pada hasil ciptaan alat penghemat bahan bakar. Dan saat itu pula saya ingin segera memperlihatkan obsesi saya itu pada publik.” kata Joko kepada Radar Jogja kemarin. Background yang diimbangi dengan naluri inovatif yang kuat, Joko mampu menciptakan alat penghemat bahan bakar yang diberi nama “Femax”. “Alat ini juga tekah diuji coba hamper sebelas tahun.” Tandasnya. Awalnya Femax ini dibuat untuk mengikuti lomba karya tuli

Femax Bantu Industri Hemat Energi

Oleh Intaningrum Harian Jogja “Kalau tanpa Femax, ketika listrik mati dan memanfaatkan genset, ongkos produksi bias membengkak. Alat ini pun memiliki masa pakai cukup lama yakni sekitar 7 tahun.” Jelasnya. Sistem kerja alat ini, mengubah bahan bakar dari yang kualitas biasa menuju karburator lewat Femax dan akan menghasilkan bahan bakar dengan kualitas lebih tinggi. Metode alat ini menggunakan magnetic permanent dan electric heater. “Kerea api jurusan Semarang –Jakarata juga sudah pakai alat ini untuk menghemat penggunaan genset AC,” akunya. Tidak hanya digunakan untuk menghemat genset pada alat produksi di industri, namun Femax juga telah dikembangkan pada alat penghemat gas elpiji, alat penghemat listrik, pengaman regulator gas, dan alarm deteksi kebocoran gas. “Harganya masih cukup terjangkau. Untuk Femax khusus industri, dengan ukuran yang lebih besat dapatok dengan harga Rp 1,5 juta.” Ujarnya. JOGJA: Femax sebagai sebuah teknologi penghemat bahan bakar diharapk

MERAIH UNTUNG DENGAN PENGHEMAT ENERGI

MERAIH UNTUNG DENGAN PENGHEMAT ENERGI KOMPAS/IDHASARASWATI Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM justru menciptakan peluang tersendiri bagi sebagian orang. Salah satunya Joko Istiyanto(33). Ia berhasil mengembangkan bisnis dalam alat penghemat energi ciptaannya sendiri. Joko mulai menekuni usaha secara serius pada 2003. Namun, embrio usahanya dimulai 1997 ketika ia masih menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu itu, ia menjadi juara satu lomba karya tulis ilmiah hemat energi tingkat nasional dengan alat penghemat energi ciptaanya. Selepas kuliah, ia sempat mengajar di sebuah sekolah kejuruan di Klaten,Jawa Tengah, lalu bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selama dua tahun sebelum akhirnya memutuskan keluar dan menekuni alat temuannya. ‘Tapi, selama bekerja di Bappenas pun saya terus melakukan riset untuk mengembangkan alat penghemat energi dengan bantuan seorang karyawan,”ujarnya, saat ditemui pe

Kembangkan Alat Pabrik dan Genset KA

RAIH MURI   JOKO Istiyanto tak menyangka bahwa dirinya pada Selasa (1/2) malam, berada di Mall Of Indonesia Jakarta, untuk menerima penghargaan sebagai “Penemu Alat Penghemat Bahan Bakar Tanpa Mengurangi Performa Mesin” dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Acara diselenggarakan dalam rangka Ulang Tahun MURI, dihadiri Menpora Andi Malarangeng dan Penggagas MURI Jaya Suprana serta sejumlah penemu alat canggih. “Saya ditelpon dari Kantor Menpora dan MURI. Tentu saja saya senang, karena tidak nyangka sebelumnya karya saya akan diberi penghargaan,” kata Joko ditemui di kediamannya di Jalan A Yani no 94 Wedi, Klaten. Alat penghemat bahan bakar untuk sepeda motor dan mobil itu dikembangkan selama 13 tahun sejak Joko masih kuliah di IKIP Yogyakarta (sekarang Universitas Negeri Yogyakarta), pada 1997. Menurut Joko, prinsip kerjanya cukup sederhana, yakni menggunakan pengaruh medan magnet terhadap molekul hidrokarbon. Namun karya tersebut berbuah sebagai pemenang pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah

Buah Ketekunan jadi bisnis menjanjikan

Joko Istiyanto Buah Ketekunan jadi bisnis menjanjikan Oleh Intaningrum Wartawan Harian Jogja      Ketekunan pasti akan membuahkan hasil yang baik. Inilah yang dialami Joko Istiyanto. Tugas akhir saat menyelesaikan studi sarjana strata satu, ia teruskan dengan melakukan penelitian berkelanjutan.      Penelitian yang dilakukannya sejak 1997 memberinya segudang prestasi. Tak hanya itu, hasil penelitiannya kini menjadi sebuah produk yang tak hanya bernilai bisnis namun bermanfaat bagi orang banyak.           “Awal mulanya saya melakukan penelitian ini, karena keprihatinan saya akan harga BBM saat itu yang naik akibat krismon. Saya ingin menciptakan sesuatu untuk bisa menjadi solusi atas persoalan itu,” ujar Marketing Director Femax ini, kepada Harian Jogja, beberapa waktu lalu. Terlebih, ia menyadari seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan bahan bakar minyak semakin banyak. Namun, justru persediaan energi itu yang makin terbatas. “Femax sebagai sebuah teknologi penghema

Joko Istiyanto SPd (Pencipta Alat Penghemat Energi)

2 Desember 2009 — gerakpemuda Ubah Premium Dekati Kualitas Pertamax Isu pemanasan global menjadi topik paling hangat belakangan ini. Upaya hemat energi santer menjadi suatu pilihan. Nah, Joko Istiyanto SPd menerapkan ilmu yang dipelajarinya untuk menciptakan alat penghemat. DENGAN memanfaatkan induksi magnetik, Joko Istiyanto SPd, berhasil membuat prototipe alat penghemat BBM, baik bensin maupun solar. Penelitiannya dilakukan sejak menjadi mahasiswa semester 3 Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kala itu, alat ini menjadi juara I Lomba Hemat Energi. Penelitian pun berlanjut hingga 2000. Tema hemat energi dengan penerapan ilmu fisika menjadi bahan skripsinya. Basis alat ini adalah induksi magnetik dari magnet permanen. Sejak 2000, alat itu dikombinasikan dengan pemanas, sehingga menjadi lebih hemat dan efisien. ’’Alat penghemat BBM merupakan kombinasi magnetik dan panas. BBM yang masuk mengalami pemanasan awal dan dimagnetisasi,’’ ujar Joko di rumah produksi

Penemu Penghemat BBM

Seorang Pemuda bernama Joko Istiyanto kelahiran klaten, 7 maret 1976, memiliki kepedulian terhadap krisis energi di Indonesia dan Dunia. Dengan adanya himbauan pemerintah untuk menghemat bahan bakar, ia berinisiatif untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat berguna menunjang program pemerintah saat ini yaitu hemat energi. Sebagai lulusan sarjana tehnik mesin, Joko Istiyanto melakukan penelitian tentang pengaruh medan induksi magnetis dan panas terhadap performa mesin, berbagai percobaan dan penelitian ia lakukan untuk menghasilkan sebuah alat yang mampu menekan pemakaian bahan bakar tetapi tidak mengurangi tenaga atau kemampuan mesin tersebut. Akhirnya Joko Istiyanto menemukan sebuah teknologi tentang pengaruh medan induksi magnetis dan panas terhadap performa mesin dan memberinya nama FEMAX COMBO yang merupakan kepanjangan dari Fuel Efficiency Maximum Combination yang berarti irit bahan bakar tetapi tenaga bisa maximum. Hasil karyanya kini telah dapat dinikmati masyarakat luas seperti